Wednesday, October 19, 2011

Jaringan Pada Tumbuhan


Jaringan Pada Tumbuhan

       A.    Standar Kompetensi
Memahami keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan tumbuhan dan hewan, serta penerapannya dalam konteks salingtemas.
       B.     Kompetensi Dasar 2.1
Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan mengaitkannya dengan fungsinya, menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan.
       C.     Indikator
1.      Menggambarkan berbagai macam struktur jaringan pada tumbuhan
2.      Mengidentifikasi ciri-ciri macam jaringan berdasarkan bentuk dan lokasinya
3.      Membedakan struktur jaringan tumbuhan
       D.    Tujuan
       Siswa dapat:
1.      Menggambarkan berbagai macam struktur jaringan pada tumbuhan
2.      Mengidentifikasi ciri-ciri macam jaringan berdasarkan bentuk dan lokasinya
3.      Membedakan struktur jaringan tumbuhan
       E.     Alat Dan Bahan
1.      Batang tanaman jagung dan batang tanaman tomat
2.      Kaca penutup
3.      Pisau silet
4.      Mikroskop
5.      Larutan iodin
6.      Pipet tetes
7.      Objek gelas



Struktur Batang Tumbuhan Dikotil

       A.    Cara kerja
1.      Siapkan irisan melintang batang tanaman tomat. Usahakan irisan setipis mungkin
2.      Letakkan irisan tadi diatas objek gelas dan tetesi dengan iodin, kemudian tutuplah dengan kaca penutup.
3.      Amatilah dibawah mikroskop
4.      Gambarlah sel lengkap dari hasil pengamatan anda
5.      Tentukan jaringan-jaringan yang menyusun batang tanaman tadi
     B.     Pembahasan
Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan

1.      Jaringan Epidermis
Ciri-ciri jaringan epidermis
  • Terdiri dari sel-sel hidup
  •  Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok
  • Sel-selnya rapat dan tidak memilki ruang antar sel
  •  Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata
  •  Mampu membentuk derivat jaringan epidermis
  •  Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis.
Fungsi jaringan epidermis:
  •  Pelindung / Proteksi jaringan didalamnya
  •  Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan air karena osmosis
  • Peresap air dan mineral pada akar yang muda.
  •  Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang disebut bulu akar.
  • Untuk penguapan air yang berlebihan
    2.      Jaringan Parenkim
    Ciri-ciri jaringan parenkim                                                                                              
    •   parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi.
    •   Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini.
    •   Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim.
    •   Nama lainnya adalah jaringan dasar.
    •  Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm.
    • Bentuk sel parenkim bermacam-macam.
    • Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
    Menurut fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi:
    •   Parenkim fotosintesis, yaitu parenkim palisade (jaringan tiang) dan
    •   parenkim bunga karang (jaringan spons).
    •   Parenkim penyimpan bahan makanan.
    • Parenkim penyimpan air.
    • Parenkim penyimpan udara.
    •  Parenkim transportasi.
    Menurut bentuknya, jaringan parenkim dibedakan menjadi:
    •   Parenkim palisade, bentuk memanjang, tegak.
    •  Parenkim bunga karang, bentuk seperti bunga karang.
    • Parenkim bintang, bentuk seperti bintang dengan ujung saling berhubungan.
    • Parenkim lipatan, dinding sel melipat ke dalam.
      3.      Jaringan Penyokong
      Jaringan penyokong terdiri dari:
      a.        Jaringan kolenkim
      Merupakan jaringan yang dindingnya mengalami penebalan dari
      selulosa dan pektin terutama di bagian sudut-sudutnya. Banyak terdapat pada tumbuhan yang masih muda, yang belum berkayu, merupakan sel hidup.
      b.      Jaringan sklerenkim
      Merupakan jaringan yang sel-selnya mengalami penebalan dari lignin
      (zat kayu), sel-selnya sudah mati. Menurut bentuknya, sklerenkim dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
      1.)     Skelereid (sel batu): selnya mati, bentuk bulat, dan berdinding keras sehingga tahan tekanan.
      Contoh : sel-sel tempurung kenari dan tempurung kelapa.
      2.)    Serabut-serabut sklerenkim (serat): selnya dengan bentuk panjang,
      umumnya terdapat pada permukaan batang.
       
      4.      Jaringan Pengangkut
      Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular. Disebut jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh (vasculer). Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh tanaman.
      Pembuluh itu meliputi Xylem atau pembuluh kayu berfungsi untuk membawa air sedangkan floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu membawa hasil fotosintesis berupa larutan organik. Baik xylem maupun floem terdiri dari beberapa tipe sel. Pada batang primer jaringan ini terletak pada berkas pengangkut dimana floem di bagian luar dan xylem di bagian dalam. Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang disebut cambium.
      a.       Xilem (Pembuluh kayu)
      Fungsi xilem adalah sebagai tempat pengangkutan air dan zat-zat mineral dari akar ke bagian daun. Xilem disusun oleh trakeid, trakea, pembuluh xilem (pembuluh kayu), parenkim kayu, dan sklerenkim kayu (serabut kayu).

      Unsur-unsur utama xilem adalah sebagai berikut.
      1.)       Trakeid
      Susunan sel trakeid terdiri atas sel-sel yang sempit, dalam hal ini penebalan-penebalan pada dindingnya ternyata berlangsung lebih tebal jika dibandingkan dengan yang telah terjadi pada trakea.
      2.)           Trakea (Komponen Pembuluh)
      Trakea terdiri atas sel-sel silinder yang setelah dewasa akan mati dan ujungnya saling bersatu membentuk sebuah tabung penghantar air bersel banyak yang disebut pembuluh.
      3.)           Parenkim Xilem
      Parenkim xilem biasanya tersusun dari sel-sel yang masih hidup. Dapat dijumpai pada xilem primer dan sekunder. Pada xilem sekunder dijumpai dua macam parenkim, yaitu parenkim kayu dan parenkim jari-jari empulur.

      b.      Floem
      Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim. Tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda, yaitu
      1.      buluh tapis
      2.      sel pengiring
      3.      parenkim
      4.      serabut
      5.      dan sklerenkim.
      Floem juga dikenal sebagai pembuluh tapis, yang membentuk kulit kayu pada batang. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk, yaitu
      1.      sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang
      2.      buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa.
      Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

      Struktur Batang Tumbuhan Monokotil

      A.    Cara kerja
      1.      Siapkan irisan melintang batang tanaman jagung muda. Usahakan irisan setipis mungkin
      2.      Letakkan irisan tadi diatas objek gelas dan tetesi dengan iodin, kemudian tutuplah dengan kaca penutup.
      3.      Amatilah dibawah mikroskop
      4.      Gambarlah sel lengkap dari hasil pengamatan anda
      5.      Tentukan jaringan-jaringan yang menyusun batang tanaman tadi
      B.     Pembahasan
      Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).
      1.      Jaringan Epidermis
      Jaringan ini merupakan jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan yaitu, pada akar, batang, dan daun. Jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Fungsi khusus dari jaringan ini adalah sebagai pelindung terhadap berbagai macam gangguan seperti:
      a.       Hilangnya air karena adanya penguapan
      b.      Kerusakan mekanik
      c.       Perubahan suhu
      d.      Hilangnya zat-zat makanan
      Ciri-ciri jaringan epidermis:
      •   Terdiri dari sel-sel hidup
      •  Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok
      •  Sel-selnya rapat dan tidak memilki ruang antar sel
      •  Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata
      • Mampu membentuk derivat jaringan epidermis
      •  Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis.
      2.      Jaringan Parenkim
      Jaringan ini merupakan jaringan dasar yang dijumpai hampir dari seluruh bagian tumbuhan. Jaringan parenkim disebut jaringan dasar karena:
      a.       Mengatur sebagian besar jaringan pada akar, batang, daun dll.
      b.      Terdapat diantara jaringan lain seperti, xilem dan floem
      c.    Dapat dijumpai sebagai selubung berkas pengangkut

      Ciri-ciri jaringan parenkim
      a.     Susunan sel tidak rapat
      b.     Tidak selalu berkloroplas
      c.     Terdiri dari sel-sel hidup
      d.    Memilki banyak vakuola
      e.     Ukuran sel agak besar
      f.      Dinding sel tipis
      g.     Banyak rongga-rongga antar sel

      Beberapa organ tubuh tumbuhan yang mengandung jaringan parenkim adalah sebagai berikut.

      a.    Batang
      Jaringan parenkim pada batang terdapat pada empulur dan di antara epidermis dan pembuluh angkut.
      b.     Akar
      Jaringan parenkim pada akar juga terletak di antara epidermis dan pembuluh angkut sebagai korteks.
      c.   Mesofil daun
      Jaringan parenkim pada mesofil daun kadang-kadang berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan bunga karang.
      d. Pembentuk daging buah
      e. Pembentuk endosperma
      3. Jaringan Pengangkut
      a.       Xilem
      Fungsi xilem adalah sebagai tempat pengangkutan air dan zat-zat mineral dari akar ke bagian daun. Susunan xilem ini merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks, terdiri atas berbagai bentuk sel. Selain itu, sel-selnya ternyata ada yang telah mati dan ada pula yang masih hidup, tetapi pada umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati dengan membran selnya yang tebal dan mengandung lignin sehingga fungsi xilem juga sebagai jaringan penguat. Xilem disusun oleh trakeid, trakea, pembuluh xilem (pembuluh kayu), parenkim kayu, dan sklerenkim kayu (serabut kayu).

      b.      Floem
      Floem berfungsi untuk mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan yang merupakan hasil fotosintesis dari bagianbagian lain yang ada di bawahnya. Floem mempunyai susunan jaringan yang sifatnya demikian kompleks, terdiri atas beberapa macam bentuk sel dan di antaranya terdapat sel-sel yang masih tetap hidup atau aktif dan sel-sel yang telah mati.



      XILEM DAN FLOEM

      A.    Tujuan: Mengetahui struktur berkas pengangkut Xilem dan floem
      B.     Alat dan Bahan:
      a.       Batang bunga matahari
      b.      Larutan oidin
      c.       Pisau silet
      d.      Pipet tetes
      e.       Objek glass
      f.       Gelas penutup
      g.      Mikroskop
      C.     Cara kerja:
      1.      Siapkan batang bunga matahari yang masih muda agar mudah diiris, kemudian irislah melintang dan memanjang dengan menggunakan pisau silet. Pada irisan memanjang usahakan agar irisan setipis mungkin dan mengenai ikatan pembuluh.
      2.      Letakkan tiap bagian pada objek glass dan tetesi dengan iodin, kemudian tutuplah dengan gelas penutup.
      3.      Amatilah preparat ke-1 dibawah mikroskop yang merupakan penammpang melintang xilem dan floem. Lalu amatilah preparat ke-2 untuk melihat benuk berkas pengangkut dengan arah memanjang.
      4.      Gambarlah bagian xilem dan floem pada irisan melintang dan memanjang
      5.      Bandingkan antara keduanya
      D.    Pembahasan



             

      1.      Xilem (Pembuluh kayu)
      Xilem disusun oleh trakeid, trakea, pembuluh xilem (pembuluh kayu), parenkim kayu, dan sklerenkim kayu (serabut kayu). Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dan dari dalam tanah menuju ke daun. letak xilem dan floem berdampingan, Xilem berada di bagian dalam.
      Unsur-unsur utama xilem adalah sebagai berikut:
      a.       Trakeid
      Susunan sel trakeid terdiri atas sel-sel yang sempit, dalam hal ini penebalan-penebalan pada dindingnya ternyata berlangsung lebih tebal jika dibandingkan dengan yang telah terjadi pada trakea. Sel-sel trakeid itu kebanyakan mengalami penebalan sekunder, lumen selnya tidak mengandung protoplas lagi. Dinding sel sering bernoktah. Trakeid memiliki dua fungsi, yaitu sebagai unsur penopang dan penghantar air.
      b.      Trakea
      Trakea terdiri atas sel-sel silinder yang setelah dewasa akan mati dan ujungnya saling bersatu membentuk sebuah tabung penghantar air bersel banyak yang disebut pembuluh. Dindingnya berlubang-lubang tempat lewat air dengan bebas dari satu sel ke sel lain sehingga berbentuk suatu tabung yang strukturnya mirip sebuah talang. Kekhususan pada trakea antara lain, ukurannya lebih besar daripada sel-sel trakeid dan membentuk untaian selsel longitudinal yang panjang, penebalan-penebalannya terdiri atas zat lignin yang tipis dibandingkan trakeid.
      c.       Parenkim Xilem
      Parenkim xilem biasanya tersusun dari sel-sel yang masih hidup. Dapat dijumpai pada xilem primer dan sekunder. Pada xilem sekunder dijumpai dua macam parenkim, yaitu parenkim kayu dan parenkim jari-jari empulur.
      Parenkim kayu sel-selya dibentuk oleh sel-sel pembentuk fusi unsur-unsur trakea yang sering mengalami penebalan sekunder pada dindingnya.
      Parenkim jari-jari empulur tersusun dari sel-sel yang pada umumnya mempunyai dua bentuk dasar, yakni yang bersumbu panjang ke arah radial dan sel-sel bersumbu panjang ke arah vertikal.
      Sel-sel parenkim xilem berfungsi sebagai tempat cadangan makanan berupa zat tepung. Zat tepung biasanya tertimbun sampai pada saat-saat giatnya pertumbuhan kemudian berkurang bersamaan dengan kegiatan kambium.
      2.          Floem (pembuluh tapis)
      Floem disusun oleh sel ayakan atau tapis, pembuluh tapis, sel pengiring, sel parenkim kulit kayu, dan serabut kulit kayu (sel sklerenkim). Floem berfungsi untuk mengangkut zat-zat hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh. letak xilem dan floem berdampingan, floem berada di bagian luar.
      Floem terdiri atas unsur-unsur berikut:
      a.       Unsur-Unsur Tapis
      Unsur-unsur tapis memiliki ciri-ciri, yaitu adanya daerah tipis di dinding dan intinya hilang dari protoplas. Daerah tapis merupakan daerah noktah yang termodifikasi dan tampak sebagai daerah cekung di dinding yang berpori-pori. Pori-pori tersebut dilalui oleh plasmodesmata yang menghubungkan dua unsur tapis yang berdampingan. Sel-sel tapis merupakan sel panjang yang ujungnya meruncing di bidang tangensial dan membulat di bidang radial. Dinding lateral banyak mengandung daerah tapis yang berpori. Pada komponen bulu tapis, dinding ujungnya saling berlekatan dengan dinding ujung sel di bawahnya atau di atas sehingga membentuk deretan sel-sel memanjang yang disebut pembuluh tapis.
      b.      Sel Pengantar
      Sel pengantar merupakan sel muda yang bersifat meristematis. Sel-sepengantar di duga mempunyai peran dalam keluar masuknya zat-zat makanan melalui pembuluh tapis.
      c.       Sel Albumin
      Sel albumin terdapat pada tanaman Conifer, yang merupakan sel-sel empulur dan parenkim floem, mengandung banyak zat putih telur dan terletak dekat dengan sel-sel tapis. Diduga sel-sel albumin mempunyai fungsi serupa dengan sel pengantar.
      d.      Parenkim Floem
      Parenkim floem merupakan sel-sel hidup yang berfungsi untuk menyimpan zat-zat tepung, lemak, dan zat organik lainnya dan juga merupakan tempat akumulasi beberapa zat seperti zat tannin dan resin.
      e.       Serat-Serat Floem
      Serat-serat floem merupakan sel-sel jaringan yang telah mengayu. Di dalam berkas pengangkut, unsur-unsur xilem dan floem selalu terdapat berdampingan atau salah satu di antaranya terletak mengelilingi unsur lain.
      Kenyataan di alam menunjukkan bahwa floem selalu terdapat berpasangan dengan xilem untuk membentuk berkas pengangkut pada tumbuhan. Dalam pengamatan di bawah mikroskop, berkas pengangkut dapat dengan mudah dibedakan dengan jaringan parenkim di sekitarnya karena relatif kecil dan tanpa ruang antarsel. Hanya trakea yang sel-selnya lebih besar dibanding-kan sel-sel di sekitarnya.




0 comments:

Post a Comment

terima kasih buat yang sudah ngepost commentnya...
and makasih juga buat saran dan kritikan yang masuk

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Eagle Belt Buckles